Hal-hal Membaca Puisi

Posted by Unknown Rabu, 23 Januari 2013 0 komentar

Oke kali ini infoaksimu akan membahas bagaimana cara membaca puisi dengan hasil yang memuaskan nantinya, oke Hal- hal  tersbut yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi sebagai berikut:

  • Ketepatan ekspresi/mimik
Ekpresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi. Mimik adalah gerak air muka.
  • Kinesik yaitu gerak anggota tubuh.
  • Kejelasan artikulasi
Artikulasi yaitu ketepatan dalam melafalkan kata- kata.
  • Timbre yaitu warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya.
  • Irama puisi artinya panjang pendek, keras lembut, tinggi rendahnya suara.
  • Intonasi atau lagu suara
Dalam sebuah puisi, ada tiga jenis intonasi antara lain sebagai berikut :
  1. Tekanan dinamik yaitu tekanan pada kata- kata yang dianggap penting.
  2. Tekanan nada yaitu tekanan tinggi rendahnya suara. Misalnya suara tinggi menggambarkan keriangan, marah, takjud, dan sebagainya. Suara rendah mengungkapkan kesedihan, pasrah, ragu, putus asa dan sebagainya.
  3. Tekanan tempo yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.

Struktur Fisik Puisi

Struktur fisik puisi terdiri dari:
  • Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
  • Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
  • Imajinasi, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
  • Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misalnya kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
  • Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain ,metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pras pro toto, totem to parte, hingga paradoks
  • Rima/irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:
  1. Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.),
  2. Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya
  3. Pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan puisi.

 Disini infoaksimu akan memberi satu contoh puisi  yang satu ini hehehe, promosi !!! siapa tahu ada yang nyantol, bercanda hehehe ^_^
 

Tak Terlupakan


Jauh pergi keperantauan nan membeban
tak jelas apa maksut hati menggema
coba bertanya mentari kiranya menjawab
dan akan sudi apa yang dikorbankan

telah hadir sang panah mengenai kala itu
saat mata indah memandang jelas
isyarat yang tak pernah terhapus
meski kini tinggal kenangan

ambisi runtuh dalam kesendirian
mencengkeram hingga lara terasa
namun apa daya kasih
mata senyummu tetaplah satu ada di hati

daratan  terjelajahi
lautan luas terarungi
langit biru terbelah
namun apa daya
takkan pernah bisa terhapus dihati

oh semesta alam yang terpaku melihatku
 sebelum langit cerah sebelum matahari bangun
 waktu itu kini telah berlalu

                                                         by : kiki Hartono


semoga puisi ini bermanfaat dan buat semuanya jangan katakan tidak bisa sebelum anda mencoba. Karena karya anda adalah penuntun kemana akan anda tulis dan ukir dimasa depan. Jangan pantang menyerah dan selamat mencoba. :D






0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman