Agama Islam

Posted by Unknown Sabtu, 26 Januari 2013 0 komentar
Share tiada habis mumpung masih online, kali ini infoaksimu akan memberi penjelasan dari buku yang telah saya baca dan cocok untuk di kasih tahukan kepada teman-teman sekalian. baiklah disini saya akan membahas tentang :
Agama Macam Apakah Islam Itu ?
    Agama yang kita kenal sebagai islam bermula di Saudi Arabia pada abad ke-6, ketika seseorang bernama Muhammad mulai mengalami serangkaian “pewahyuan”, atau komunikasi dari Illahi. Awalnya beliau adalah seseorang nabi yang ragu-ragu, bahkan takut kalau-kalau kenabiannya akan disangsikan orang. Namun istrinya khadijah, berkata, “Muhammad, seorang lelaki seperti kamu tidak mungkin gila. “Selama lebih dari 23 tahun berikutnya, bliau menerima panduan periodikdari Sang sumber, yang sering kali sebagai respon terhadap kebutuhan-kebutuhan tertentu umatnya yang semakin berkembang, dengan bahasa yang sangat indah dan mendalam. Pewahyuan ini disebut Al-Qur’an dan inilah inspirasi paling utama,puat referensi, dan otoritas final dari agama Islam. Sebagaimana Al-Qur’an telah menjelaskan dirinya sendiri :
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, Kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah dengan Kitab itu Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. (QS. Az-Zumar:23)
… dan sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakang, yang diturunkan dari Tuhan yang Mahabijaksana lagi Mahaterpuji. (QS.Tuhshilat: 41-42)
    Sungguh sangat penting untuk diketahui Allah bahwa agama islam didirikan berdasarkan Al-Qur’an dan seluruh umat Islam melihat kitab ini sebagai otoritas akhir. Al-Qur’an menempati sebuah posisi dalam peradaban Islam sebagaimana Undang-Undang Dasar dalam masyarakat modern. Orang-orang mulai memperdebatkan maknannya dan menerjemahkan sesuai dengan pandangan mereka sendiri, tetapi akhirnya ketika mereka ingin menetapkan keadilan, mengklaim hak-hak mereka, atau hendak membenarkan tindakan-tindakan mereka, mereka akan merujuk pada Al-Qur’an. Tetapi hanya sebagian kecil Al-Qur’an merujuk pada masalah-masalah hukum atau sosial; porsi terbesar Al-Qur’an adalah panduan spiritual.
    Al-Qur’an tidak dipercaya sebagai suara Nabi Muhammad, melainkan suara dari luar wilayah manusia. Tetapi Al-Qur’an memenuhi seluruh kebutuhan umat manusia, mengingatkan tentang hakikat mereka, tanggungjawab mereka, dan AlQur’an telah menjadi panduan sekaligus keagungan mahadasyat yang disiramkan Illahi kepada seluruh umat manusia. Al-Qur’an penuh dengan peringatan mengenai perbuatan-perbuatan yang dapat membahayakan diri manusia sendiri, satu sama lain, dunia mereka, dan akhirnya jiwa mereka sendiri.
    Nabi Muhammad juga mempunyai suara. Tindakan serta ucapannya yang bijak selalu diingat dan dicatat, yang pada akhirnya menjadi sumber tambahan dalam pelaksanaan dan perilaku Islami. Suara Nabi Muhammad selaras dengan suara Al-Qur’an. Sifat dan perilaku Nabi Muhammad menjadi contoah bagi seluruh perilaku umat Islam, tindakan serta cara beribadahnya menjadi contoh dalam praktik dan spiritualitas Islam. Kenyataannya, contoh ini masih begitu kuat dan hidup sehingga saat pujangga agung Jerman, Rilke berkunjung ke Mesir pada tahun 1990, dia melihat bahwa kenangan tentang  Muhammad begitu nyata, seolah-olah beliau baru saja wafat satu minggu yang lalu. Inilah apa yang dikatakan Al-Qur’an tentang Nabi Muhammad:
(Dia) yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan mnghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepada-Nya memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al-A’raaf: 157)
Al-Qur’an danNabi Muhammad menyebarkan pengaruh kuat terhadap keimanan umat Islam. Ajaran dan kehidupan sehari-hari yang Islam. Baik Syiah, Sunni atau Sufi, merekamembaca kitab suci yang sama, mereka mendirikan shalat, berpuasa, dan naik haji dengan cara yang sama. Akan tetapi, kita tidak pernah mampu menjelaskan apakah Islam itu sesungguhnya. Tidak ada otoritas agama tunggal, dan ini terlampau luas dalam untuk ditangkap dalam konsep dan kata-kata sederhana. Namun demikian, kita akan melakukan hal terbaik untuk menggambarkan sebagian dasar-dasar keimanan dan bagaimana rasanya hidup dalam sebuah alam yang bernama Islam.
    Sekarang ini muncul keinginan besar untuk mencari makna Islam: siapa yang berbicara atas namanya, apa yang diajarkannya, dan apa nilai-nilai esensialnya.
Pertemuan Dengan Jibril
    Suatu hari Nabi Muhammad muncul di hadapan orang-orang yang berkumpul untuk menemui beliau, dan seorang lalaki datang kepadanya dan berkata, “Apakah iman itu?”
Beliau menjawab, “Iman berarti kamu percaya pada Allah, pada malaikatNya, pada Kitab-kitabNya, pada pertemuan denganNya, pada Nabi-nnabiNya, dan pada hari Kebangkitan.
Lalu dia bertanya: “Apakah Islam itu?”
Beliau menjawab: “Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya dengan apapun, kamu melakukan shalat, bersedekah, berpuasa di bulan Ramadhan.”
Lalu dia bertanya: “Apakah ihsan itu?”
Beliau menjawab: “Menyembah dan bertakwa pada Allah seolah-olah kamu melihatNya. Dan sekalipun kamu tidak melihatNya, Dia melihatmu
Lalu dia pergi, dan nabi Muhammad berkata: “Bawa dia kembali.” Tetapi mereka tidak dapat menemukan orang itu. Lalu beliau berkata: “Sesungguhnya dialah malaikat Jibril, yang dating untuk mengajarkan tentang agama (din) mereka.


Semoga Bermanfaat....Ingat Allah dengan sholat dan ibadah,,,,, :)

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman