Satu
Rabu, 07 November 2012
0
komentar
Satu
Gadis biasa memandang dengan biasa pula
tak
berkesan pada diri menggumam tanya
menyejukkan suasana pagi disurga timah
keakrabannya menuai sunyi dipijakan kaki
ini
raut wajah cemerlang menggoda kejantanan
dengan syahdu memancing emosi hati
yang pernah sepi dalam kerinduan
namun tetap begini keadaanya
anganku kau dewi jatuh dari nirvana
merah bibir seimbangkan senyum
mengapa selalu itu yang berakibat
hati tersimpati mata mengamati
lain tempat lagi menemui dan lagi
apalah arti semua yang menyilaukan ini
singgahi pikiran hati rasa tak kuasa
menahan
dan sekali lagi hanya kosong kandasnya
demi mentari bantu akan tatapan
reaksinya menggemparkan
dan sungguh hati tersadar
bahwa engkaulah satu-satunya
0 komentar:
Posting Komentar