Rindu
Rabu, 07 November 2012
0
komentar
Rindu
Pangkal pinang
yang cemerlang
bersandar
sebuah kenangan
hati yang
gelisah tak kunjung tenang
dan terbayang
semua kenangan
kau dan aku
yang bersenandung panggung
disetiap sudut
kota itu berjalan tertawa
tak henti
resapi atas keterikatan ini
membaur
kecemburuan palsu membakar
bergegas
menceriakannya dalam cerahnya
kota pinang
yang menawan rancunya
berkhayal
jutawan saat melirikmu kawan
pasti akan
terjawab semua keinginan
namun apalah
artinya jika kau sayang
tak pernah
menghiraukan sesak hatiku
atas kerinduan
yang menusukku
dalam dekapan
kasih kudambakan
dalam hangatnya
mentari saat ini
tersenyum akan
wajah menggoda hati
berpikir
mentari mengejek kesuramanku
dan bercanda
dalam kesepian aku tergoyah
bahwa mentari
meguatkan raga
demi amanat
yang diberikan
hal kecil yang
disebut cinta
0 komentar:
Posting Komentar